Saturday, December 9, 2017

KOPI TEMAN SEJATI BUKAN LAWAN POLITIK SEJATI

Berbicara tentang KOPI,tidak seorangpun yang tidak mengenal jenis minuman ini,mulai dari strata social  golongan bawah,menengah dan starata social elite,mudah  atau tua hingga mereka yang bebrbeda keyakinanpun Tahu Jenis minuman ini.bahkan mereka yang berselisih pandangan politik tahu minuman ini karena kadang mereka harus menjadi peminum ataupun penikmat kopi sebagai jalan untuk menjalin hubungan silaturhami demi mencapai kesepakatan mereka atau biasa dikatakan berkolaborasi untuk mencari cara duduk dan bersandiwara di depan public. Sebelum masuk terlalu jauh,kita lanjut dulu dari mana dan kapan munculnya kopi.kopi sendiri sebenarnya lahir di Ethiopia sejak 800 tahun SM yang di konsumsi sebagai buah hingga disajikan dalam acara-acara pertemuan antara golongan.banyak yang percaya bahwa kopi adalah entitas  yang sangat penting .dilevel personal,kopi membantu membentuk budaya dan sejarah manusia.kopi memiliki peran penting sebagai tempat berkumpulnya kaum intelektual,sarang seniman,mahasiswa,jurnalis,dan politisi. Mark Pendergast mengatakan kedai kopi merupakan tempat lahirnya ide-ide revolusioner.dalam masa colonial amerika,minum kopi menjadi symbol kesetian pada revolusi dan kopi jadi symbol perlawanan terhadap naiknya pajak oleh pemerintah inggris di waktu itu.lanjut, dua ratus tahun kemudian bangsa arab mengenalkan pada dunia sebagai sebuah minuman.kata kopi bersumber dari kata bahasa arab yang mengalami asimilasi oral yang cukup panjang.sehingga kopi dalam bahasa arab dikenal dengan qahwah yang kemudian menular kepada orang turki dengan menyebutnya sebagai kahveh ,tidak hanya sampai disitu kata ini terus mengalami transformasi verbal hingga ke belanda dengan sebutan koffie  dan terus menyebar masuk ke nusantara saat masa penjajahan dan rakyat Indonesia menyebutnya sebagai kopi dan jumlah penikmat kopi di dunia hingga saat ini diperkirakan sebesar 70% dari jumlah penduduk di dunia.hingga sekarang membooming nya kopi yang bermunculan mulai berbagai rasa racikan barista hingga suasana yang terbangunpun sangat unik sehingga memanjakan pengunjung mendapatkan suasana posisi kenikmatannya di level tertinggi.bukan Cuma itu, peminum ataupun penikmat kopi  mampu hidup berdampingan secara damai menikmatinya tanpa perselisihan tentang rasa. Namun kadang yang paling sering terjadi perselisihan kepentingan golongan elite yang lebih mengedepankan ambisinya untuk duduk di berbagai macam kursi pemerintahan negeri ini tanpa mengedepankan rasa nikmatnya hidup berdampingan tanpa memfitnah kelompok A ataupun B.wajar saja mereka bersikap seperti itu karena mereka hanya peminum kekuasaan dan kerakusan bukan penikmat dan memantaskan diri.kenapa demikian bahwa gambaran pemimpin saat ini dan instansi apapun itu mereka hanya seperti peminum bukan penikmat atas apa yang telah menjadi tanggung jawabnya dan sebagai sakralnya mereka diberikan sumpah jabatan agar bias bekerja sesuai dengan garis nya bukan bekerja sesuai kepentingan pribadi dan kepentingan partainya. Yang menjadi penikmat hanya beberapa saja bisa dikatakan bahwa bersuara minor. Seandainya pemimpin di setiap intansi ataupun fraksi dari kelompok ataupun B bekerja Seperti Penikmat kopi setidaknya bisa mengurangi sedikit problem dinegeri ini namun yang di pertontonkan seperti Peminum yang begitu ajaibnya mensetting sendi-sendi setiap sudut terang menjadi gelap.yah inilah realitas kecil yang terlihat dari segi politik.
            Mengapa kopi menjadi teman sejati karena pada dasarnya kopi bukan penyebab seperti apa yang telah dirasakan segelintir orang tentang berita miring kopi apalagi kopi bersianida. Menurut Harvard Women’s Health,konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi resiko diabetes tipe 2,Pembentukan batu ginjal,kanker usus besar,penyakit Parkinson ,kerusakan hati (sirosis),penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak.meminum kopi secara teratur sesuai dengan takaran porsinya dapat memaksimalkan kerja otak secara lebih baik.dan penelitian dari Edward Giovannucci dari Harvard,dalam riset yang di publikasikan dalam epidemilogi Cancer,Biomarkers & Prevention mencatat bahwa kopi memiliki antioksidan lebih dari hamper semua jenis sayuran dan buah. Zat kafein dalam kopi berfungsi sangat baik sebagai stimulant pada tubuh kita.hal ini dapat merangsang indera kita dan meningkatkan laju metabolisme.sehingga meningkatkan kemampuan dalam berkonsentrasi,mengatasi perubahan suasana hati bahkan depresi.melihat dari manfaat kopi bisa menjadi obat untuk teman yang dulunya takut meminum kopi dan segera mungkin untuk belajar mencintai dan menikmati kopi.berangkat dari kopi antara peminum ataupun penikmat kopi baik itu di tarik kedalam pandangan atau gambaran prkatek berpolitik dan yang ingin saya katakan semoga saja manfaat dan fungsi politik sama halnya kopi yang memberikan manfaat bagi penikmatnya.kekeliruan dalam berfikir, menganalisa,dan berpendapat semuanya merupakan sisi gelap penulis dan yang akan memberikan lebih berwarna adalah anda yang membaca dan memberikan masukan sebagai penyempurnah. (ikmal)    

Friday, February 24, 2017

Diam

                   DIAM
Kopi Sudah Dingin,Kata dan Kalimatpun Ikut Mati
Jiwa dan Harapan Ikut Mati Bersama Diam
Ya Hanya Diam Sedang Bergerilyah yang Terpaut Dalam Matanya
Namun Banyak Cerita yang Harus Kurangkai Didepan Matamu
Agar Yang Tumbuh Bukan Kaku ataupun Diam Melainkan Harapan Bersama


Friday, February 17, 2017

TANAH LUWU WARISAN LELUHUR

TANAH LUWU WARISAN LELUHUR


Kutulis sajak ini diatas tanah bumi batara guru
Ketika matahari mulai menyondorkan cahaya kehidupan
Hembusan angin dan kicauan ribuan burung pole ri bulu poloe
Menyibak pesona tanah ware warisan sejarah

Disini dimana pertama kali aku melihat dunia ada sepotong surga dengan miniatur keindahan yang damai

Tanah Luwu adalah kerajaan yang kuat seperti bessi pamorro
Luwu adalah histori to patotoe dan datu pallinge
Tanah Luwu yang memegang  prinsip hidup ade’,lempu,tongeng, dan getteng
Tanah luwu adalah wanua mappatuo naewai alena
Tempat yang memiliki anugerah kelimpahan sumberdaya kehidupan dengan bukti sangiang sari

Tanah luwu adalah tempat kelahiran putera ware lelaki perkasa dengan tekad yang gigih
Seorang pahlawan mahir dan tiada banding dalam berlayar bertarung ombak
Pohon walenreng dan bulu poloe menyatu ritanah luwu sebagai bukti sejarah
kesucian tanah luwu bumi sawerigading.

Karya : Ikmaluddin,SE  (Teras Kinoi Makassar)

Tuesday, December 6, 2016

TENTANG NAFSU



Ayat bukanlah ayat setelah dilafaskan
kopi bukanlah kopi setelah disaring
nafsu disanubari bukan untuk dieja diatas kenikmatan
namun nafsu berada dikediaman cinta sebelum dipersembahkan menjadi cinta.
                                                                                                                          

PELUKAN CINTA





Cinta menggerakkan ruh keikhlasan dua insan memadu kasih
Bukan menggerakkan untuk saling mencicipi
Cinta hadir untuk menyatukan dua insan
Bukan untuk membuatmu berkata
kasar dalam memadu kasih
Karena cinta hadir untuk menidurkan kemurkaan yang telah bangkit

DiRuang singgah sana kuil cinta.

Tuesday, October 25, 2016

Inlander Penyakit Paling Indonesia



Inlander merupakan warisan penyakit mental dari masa penjajahan Belanda yang masih mengakar di Indonesia. Mental inlander berupa bahasa ejekan yang digunakan bangsa Belanda untuk pribumi yang dianggap sebagai kaum budak. Inlander menunjukan sikap kecenderungan menganggap produk dari luar Indonesia selalu yang terbaik, maju, modern dan paling pantas. Mental inlander ditandai dengan tidak adanya rasa percaya diri dalam membangun potensi yang dimiliki bangsa sendiri.
Sayangnya mental inlander yang digunakan sebagai bahasa ejekan telah bersarang pada sebagian rakyat bangsa ini. Tak jarang virus akut ini telah menggerogoti sebagian besar pemimpin dan akademisi sekarang. Hal ini menjadi sorotan salah satu politikus Indonesia, Amien Rais. Dia mengungkapkan bahwa mentalitas inlander tidak hanya mewabah di kalangan rakyat bawah. Tapi juga dialami dengan sama akutnya oleh para pemimpin dan elite politik. Kalau yang terserang mental inlander itu rakyat kecil, paling akibatnya mereka terkagum-kagum kepada bule. Tapi kalau yang terserang penyakit mental inlander adalah elite politik, ekonomi, intelektual, wartawan agamawan, dan elite-elite yang lain, celakalah bangsa kita.
Dari uraian diatas, menunjukkan betapa mental inlander yang terasa masih abstak sangat berpengaruh besar pada perkembangan sebuah Negara. Penyakit ini menghambat segala proses pengembangan diri karena cenderung menjadikan orang kurang kreatif, kurang disiplin, cenderung malas, dan jika menjadi pemimpin maunya menang sendiri. Dalam berbangsa, mentalitas inlander mengakibatkan ketidakmampuan membaca potensi bangsa yang begitu besar, dan bahkan berpikir picik menyerahkan pengelolaan kekayaan bangsa kepada pihak lain karena menganggap bangsanya tidak akan mampu mengatur dirinya sendiri.
Cita-cita sang founding father untuk membangun ekonomi rakyat yang mandiri sepertinya hanya sebatas pengharapan semata. Dilihat dari realitas pada sector perekonomian, sebagian besar sector pendapatan negara mulai dari pertambangan, komunikasi, perkebunan, hingga pertanian telah dikuasai oleh perusahaan asing. Kekayaan alam bangsa hanya dinikmati oleh segelintir elite, sementara rakyat hanya mengambil bagian terkecil. Ketika hal ini dibiarkan begitu saja maka bangsa ini benar-benar akan menjadi bangsa kuli, bangsa pemasok tenaga kerja termurah, bahkan bangsa bermental budak di negeri sendiri.
Tentunya kita sebagai generasi pelanjut tidak menginginkan hal ini terjadi. Langkah pencegahan yang dapat kita lakukan diataranya:
  • Memperkenalkan bahasa asing sedini mungkin.
  • Membiasakan diri berinteraksi dengan orang asing.
  • Membangun pikiran bahwa mereka, orang asing juga seperti kita ada yang pintar dan tentunya ada juga yang malas.
Dengan langkah awal itu mari kita retas penyakit inlander dari diri sendiri dan seluruh rakyat Indonesia. Menyakini bahwa Indonesia adalah negara yang besar, layak dibanggakan dan dikembangkan  dengan segala kekayaan dan potensi alam yang terkandung didalamnya. (qmal)

Nyanyian bisu di Talasalapang 3



Di bawah sinar lampu yang bercahaya memilukan
Aku bersaksi di atas kertas putih
Pada dirimu yang ada di sana duduk manis mengataskan nama rakyat
Sungguh aku telah terbawa senyuman pilkada lambaian tangan janji
Dengan lancang aku merindukan mashab revolusioner
Membayangkan raut wajahmu di dalam sadarku engkau telah bercinta dengan kemewahan rakyat
Cahaya lampu yang temaram seolah ingin melebur rasa di dalam asa yang berkecamuk atas teriakan di sudut negeri.
Di bawah cahaya mu aku bersujud atas kebusukan yang terelakkan
Menanti pena untuk melukiskan sajak kemunafikan pemimpin negeriku
Perlahan suara angin semilir, mendayu membawa kesaksian bisu yang semakin memperjelas kemunafikan
Pada malam ini untuk ke sekian kalinya aku menulis sajak untukmu pemimpinku