Showing posts with label pesta demokrasi. Show all posts
Showing posts with label pesta demokrasi. Show all posts

Wednesday, May 1, 2019

Pemilu Yang Pilu, Daya Tarik Kursi kekuasaan














Pesta demokrasi baru saja berlangsung beberapa hari yang lalu dan msayarakat telah menitipkan hak suara mereka kepada pemimpin yang pilihnya baik itu pada pemilihan presiden dan wakil presiden maupun legislatif.namun atmosfer pesta demokrasi masih semakin terasa saja baik itu sebelum pemilihan maupun kini telah terselenggaranya tak ada henti-hentinya di pertontonkan kepada masyarakat yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan. Seakan-akan tidak ada hal lain yang lebih penting di negeri ini yang harus di lakukan kecuali masalah politik, sedangkan persoalan perekonomian semakin membuat pilu masyarakat tak terlepas dari itu harga hasil bumi petani yang kini semakin tak berpihak ke petani. Pemilu kali ini benar-benar membuat pilu atau bisa dikatakan Pemilu Yang Pilu , mungkin saja ini merupakan daya tarik kursi kekuasaan yang begitu menarik eksotis dan menjanjikan kehidupan yang disebut sejahtera, kenapa seperti demikian kita lihat saja para kelakuan elite politik yang menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan kursi.merujuk dari pesta demokrasi masyarakat berharap dapat menuai situasi yang baik namun yang terjadi Pengklaiman Kemenangan yang membuat semakin pilu.



Pada hari ini suasana kebatinan kita begitu diwarnai dengan kecemasan pemilu yang pilu yang kini membujur diatas maraknya pembelahan sosial dan mengerasnya kubu-kubu politik yang semakin membuat kita muak dan ingin merusak tv. Pertanyaan sekarang kepada siapa harus kita percaya  dengan melihat pesta demokrasi yang menuai kepiluan ini ataukah kita harus juga ikut merayakan bahwa peyelenggara telah sukses melaksananakan tugasnya...?? ketika melihat sistem politik dibanyak negara belahan dunia kelihatan lebih cepat usang kebangdin dinegeri ini yang semakin asyik di konsumsi sebagai buah bibir.nasionalisme yang terbungkus dalam radikalisme dan fundamentalisme etnoreligius,dengan kebangkitan yang begitu cepat secara luas dianggap sebagai tanda kemunduran demokrasi.
Kepiluan ini tak berujung setelah beredarnya bahwa instansi penyelenggara telah melakukan kesalahan yang  fatal dimana terjadinya kesalahan pengimputan data. Kita tidak tahu ini terjadi apakah benar murni kesalahan atau sesuatu hal lain, kita tidak tahu dan semoga saja ini murni kesalahan pengimputan data dan bukan sesuatu yang menunjukkan keberpihakan. belum lagi praktik politik dari setiap tim sukses yang dimana mereka harus menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk memilih berasaskan hati nurani dengan merujuk  dari visi dan misi calon yang harus dijelaskan agar nantinya pemimpin ataupun legislatif yang terpilih tidak berwatak kutu-kutu negara yang menjadi benalu dalam sistem ketatanegaraan. Namun toh juga tim sukses tak ingin berbelit-belit dalam hal itu karena yang terkonstruksi di kepala mereka dan calonnya harus mendapatkan kursi agar nantinya setelah duduk mereka bisa mendapatkan potongan kue, Sehingga money politikpun terjadi dan membuat masyarakat tak ingin memilih jika tak punya uang. Generasi muda yang seharusnya menajdi patron terdepan untuk mengajarkan mereka untuk memilih berasaskan melihat dari karakter calon namun kebanyakan dari mereka menjadi pelaku praktek money politik juga, jika seperti ini terus menerus terjadi disetiap pemilihan maka wajar saja perubahan akan minim terjadi karena kita memilih dan mencetak pemimpin berkarakter pebisnis kenapa seperti itu ya wajar saja karena mereka harus mengembalikan modal. Tak terlepas dari itu kini bermunculan keanehan-keanehan dari data yang ada dan membuat kita pilu dalam pemilu kali ini. siapa yang ingin memperbaiki dan siapa yang merusak..?? bahasa seperti ini tak lagi digunakan bahkan dilupakan karena hasrat untuk menguasai lebih besar atau bisa dikatakan hasrat untuk duduk di kursi sejuta kewenangan lebih besar dari pada nafsu untuk bercumbu dengan kekasih. Ini bukan pesta demokrasi namun ini pemilu yang pilu dengan daya tarik kursi kekuasaaan yang mengubah seseorang dengan karakter  tamak.(Iq)